PENERAPAN IQ, EQ, DAN SQ DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Sebelum menganalisis penerapan IQ,
EQ dan SQ dalam dunia pendidikan, kita harus mengetahui apa yang dimaksud
dengan IQ, EQ dan SQ.
Adalah
kecerdasan manusia dalam kemampuan
untuk menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar,
memahaman gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya.
Kecerdasan ini tidaklah baku untuk satu hal saja,
tetapi untuk banyak hal, contohnya : seseorang dengan kemampuan mahir dalam
bermusik, dan yang lainnya dalam hal olahraga. Jadi kecerdasan ini dari tiap -
tiap orang tidaklah sama, tetapi berbeda satu sama lainnya.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan pengendalian
diri sendiri, semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri
sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan
dorongan hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana
hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk
membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara
hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta
untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya.
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa yang
dapat membantu seseorang membangun dirinya secara utuh. SQ tidak bergantung
pada budaya atau nilai. Tidak mengikuti nilai-nilai yang ada, tetapi
menciptakan kemungkinan untuk memiliki nilai-nilai itu sendiri. kecerdasan
spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari dalam hati, menjadikan kita
kreatif ketika kita dihadapkan pada masalah pribadi, dan mencoba melihat makna yang terkandung
di dalamnya, serta menyelesaikannya dengan baik agar memperoleh ketenangan dan
kedamaian hati. Kecerdasan spiritual membuat individu mampu memaknai setiap
kegiatannya sebagai ibadah, demi kepentingan umat manusia dan Tuhan yang sangat
dicintainya.
IQ, EQ dan SQ adalah perangkat yang
bekerja dalam satu kesatuan sistem yang saling terkait didalam diri kita.
Ketiganya sangat diperlukan dalam menentukan kesuksesan. IQ tidak akan cukup
tanpa diimbangi dengan EQ dan SQ, karena manfaat yang bisa di dapat jika memaksimalkan EQ dan SQ
adalah tercapainya keseimbangan antara hubungan horizontal (manusia dengan
manusia) dan vertikal (manusia dengan Tuhan). EQ dan SQ juga dapat membuat kita
lebih percaya diri dalam melakukan tindakan.
Penerapan IQ, EQ, dan SQ dalam dunia pendidikan
masih kurang seimbang, kebanyakan pelajar hanya memaksimalkan IQ tanpa menyeimbangi
dengan EQ dan SQ, padahal EQ dan SQ juga berpengaruh terhadap prestasi
seseorang. Belum banyak pelajar yang bisa menyeimbangkan IQ, EQ dan SQ dengan
baik, kebanyakan pelajar yang bisa menyeimbangkan IQ, EQ dan SQ dengan baik belajar
di sekolah-sekolah berbasis islami seperti madrasah atau pelajar yang
bersekolah didalam yayasan pondok pesantren seperti Pondok Gontor yang berada
di Ponorogo. Rata-rata pelajar yang besekolah ditempat tersebut bisa
menyeimbangkan antara IQ, SQ dan SQ, karena selain mendapatkan pembelajaran
ilmu umum, juga diperkuat dengan pendalaman ilmu agama.
Konsep belajar di sekolah berbasis
islami berbeda dengan sekolah yang lainnya, setelah mendapatkan pemahaman,
pelajar diberikan pelatihan sehingga menimbulkan kebiasaan. Kebiasaan tersebut
akan membentuk karakter sehingga diperoleh keberhasilan. Sedangkan disekolah pada
umumnya, pelajar hanya mendapatkan pemahaman tanpa pelatihan, sehinnga prosentase pelajar untuk mencapai
keberhasilan sangat sedikit.
Jadi, semua pelajar harus bisa menyeimbangkan
IQ, EQ dan SQ dengan baik, supaya karakter
dan pengembangan diri bisa dicapai dan dapat menghasilkan pribadi yang cerdas
dan unggul.
Agustian , Ari Ginanjar.
2005. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jakarta: Arga